Rabu, 28 Desember 2011
Minggu, 18 Desember 2011
GOT ACCIDENT
Fiuuuhh..... Postingan kali ini ditulis karena aku baru saja mengalami kecelakaan motor. Saat itu aku dan adikku, si jun, lagi boncengan mau ke toko buku. Kita naik motor jadul tahan banting dengan riang gembira. Nah...pas kita berada di persimpangan jalan, critanya mau nyebrang nih, dari arah kanan melaju motor yang berkecepatan sedang menuju tinggi (???). Aku yang sadar situasi langsung heboh ngingetin si Jun, tapi terlambat, dengan kecepatan motor seperti itu pastilah tabrakan tak dapat dihindari. Bruuaakk...!!! Kita tabrakan. Aku dan si Jun jatuh kesamping kiri, sementara lawan kita jatuh kedepan alias "njungkel". Saat itu yang ada dipikiranku cuma si Jun karena aku liat dia gak bergerak dengan mata terpejam. Aku panggil-panggil gak nyaut, baru pada saat mau digotong orang-orang, dia langsung respon, taunya dia lagi menikmati momment tabrakan itu (kaget mode: ON). Aku langsung bangun sendiri menuju tepi jalan, motornya juga ditolongin orang ketepi jalan. Aku liat si Jun baik-baik aja, lawan tabrakan kita juga baik-baik aja. Dia (lawan tabrakan) langsung menghampiri dan berjabat tangan (bukan halal bihalal lho). Aku dan si Jun damai dengan si penabrak tapi pacarnya si penabrak mukanya ditekuk alias manyun (males banget deh). Menurutku ini semua salah si Jun yang nyebrang slonong boy walaupun si penabrak juga melaju dengan kecepatan tinggi. Kita menunjukkan itikad baik dengan memperhatikan kondisi si penabrak, termasuk motornya yang agak cedera, tapi betapa baiknya si penabrak, dia sante2 aja bilang gak papa. Saluuuut banget ama si penabrak (gak salut sama sekali buat pacar si penabrak yang manyun terus). Keadaanku sendiri baik-baik aja, cuma agak memar di paha dan tulang kering karena terbentur beban motor. Selebihnya gak cedera apa-apa.
Ini kecelakaan yang kedua oleh kedua adikku, jadi mereka berdua sukses sudah pernah mencelakakanku. Kecelakaan yang pertama terjadi karena kebodohan adikku sendiri, dia bawa motor terlalu ke tepi jalan, sehingga tergelincir diantara tepi jalan aspal dan tanah. Aku yang saat itu dibonceng lansung terlempar sampai kedepan motor, sementara adikku jatuh dengan beban motor. Aku mendarat di aspal dengan bagian dada terlebih dahulu. Fortunately, begitu kita jatuh, mobil yang melaju dibelakang kita langsung nge-rem, coba kalo nggak, udah jadi dendeng aku. Dalam kecelakaan itu aku menderita luka dilutut dan telapak tangan yang tergores aspal, ditambah sakit di dada yang berasa sampai punggung. Saat itu aku juga bangun sendiri dan minggir ke tepi jalan sendiri. Setelah itu aku masih sempat-sempatnya belanja kepasar besar dan ke penjahit langganan. Lukanya baru diurusin pas semua kegiatanku udah kelar. Hehehe.....
Aku juga pernah mengalami kecelakaan mobil. Ceritanya aku bersama teman-temanku baru turun dari tempat nongkrong di dataran tinggi semacam puncak, namanya "Payung". Saat itu udah malem banget, sekitaran jam 01.00 dan jalanan lumayan sepi. Temenku nyetir mobil agak kenceng (maklum pembalap) pas dipertigaan yang harusnya belok, dia lurus aja. Temen yang dikursi belakang ngingetin dia sehingga dia kaget dan langsung banting setir, tapi karena mobil dalam kecepatan tinggi, dia gak berhasil belok. Aku yang lagi duduk dikursi depan udah yakin aja kalo kita bakal nabrak, apalagi pas aku liat tiang listrik yang udah siap menyambut kita. Bener aja, kita nabrak pembatas jalan trus nabrak tiang listrik. Aku udah mikir mati aja tuh, tapi alhamdulillah kita semua baik-baik aja. Aku tolah-toleh bentar (mengembalikan kesadaran), cari hape yang kelempar entah kemana, trus lengsung keluar mobil. Beberapa warga yang lagi begadang atau ronda berdatangan, bantuin dorong mobil keluar jalan. Keadaan kita semua emang baik-baik aja, tapi kondisi mobil mewah itu yang memprihatinkan. Bagian depan ringsek parah dan kaca depan retak seluruhnya, untung gak pecah, kalo pecah kan aku oprasi face off. Untunya mobil masih bisa jalan walau sedikit ngebul. Akhirnya kita beraniin pulang dengan dkawal mobil teman yang lain, didepan dan dibelakang kita untuk menghindar pandangan polisi (kalaupun ada polisi patroli jam segitu).
Yaaahhh......itulah tadi beberapa tragedi kecelakaan yang pernah saya alami, disamping beberapa kecelakaan kecil yang tidak terlalu ngeri. Semoga aku masih diberi umur yang panjang dan meninggal dalam khusnul khotimah, jangan dengan kondisi tragis begitu. Aamiin.....
Selasa, 06 Desember 2011
Happy December
Halo semua....
Setelah sekian lama aku mencampakkan blog-ku dalam kesendirian, sekarang aku telah hidup kembali.
Okey....jadi kemarin tuh aku nonton film jepang yang kereeeeeen banget (luar biasa) judulnya "Heavenly Forest". Film ini bergenre drama tapi endingnya sediiiih banget (mataku sampai berkaca-kaca).
Dikisahkan seorang mahasiswa baru yang gak mau ikut acara penyambutan bernama Makoto Segawa (Tamaki Hiroshi) sedang berjalan-jalan dan menemukan sebah hutan yang disegel. Kemudian dia bertemu dengan Shizuru Satonaka (Aoi Miyazaki) yang dengan polosnya mengangkat tangan hanya untuk menyebrang jalan. Makoto memberi tahu Shizuru bahwa tidak akan ada mobil yang berhenti karenanya semua mahasiswa menyebrang di tempat lain, tapi Shizuru tetep keukeuh mau nyebrang di situ. Makoto cuma bisa senyum-senyum ngeliatin tingkah Shizuru yang unik dan memotretnya.
Dilain kesempatan mereka bertemu lagi di kantin, Makoto yang minder dan Shizuru yang ceria akhirnya memutuskan untuk berteman, karena mereka sama-sama belum memiliki teman. Shizuru adalah sosok yang kecil dan imut yang selalu memakan biskuit donat. Dia tidak pernah terlihat makan apapun selain biskuit donat, katanya dia tidak pernah kekurangan nutrisi, dia hanya kekurangan hormon pertumbuhan yang mengakibatkan tubuhnya masih seperti anak-anak, bahkan dia masih mempunyai gigi susu.
Makoto yang di awal cerita menemukan hutan yang disegel penasaran dan memutuskan untuk memasuki kawasan hutan tersebut. Tetapi ternyata Shizuru mengikutinya dan merekapun memanjat pagar dan masuk ke dalam hutan. Ternyata di dalam pagar pembatas tersebut terdapat hutan yang luar biasa indah dengan danau yang jernih. Makoto yang mencintai fotografi langsung jatuh cinta pada tempat itu.
Suatu hari Makoto yang sedang makan siang sendirian, disapa oleh Miyuki Toyama (Meisa Kuroki) yang mengajaknya untuk bergabung bersama teman-teman yang lain. Makoto yang memang naksir Miyuki langsung gelagapan sekaligus kegirangan. Gak lama kemudian Shizuru datang, melihat Makoto bersama teman yang lain, Shizurupun berlalu dengan sedih, padahal dia sudah membawa kamera sendiri hanya karena ingin belajar fotografi dan bisa dekat dengan Makoto. Tapi walaupun sedang ngambek, Shizuru langsung ceria lagi begitu Makoto berbicara dengannya dan mengajarinya fotografi. Kemudian mereka menuju rumah Makoto untuk mencuci cetak foto-foto hasil jepretan mereka. Lucunya Shizuru memergoki obat yang sering dipakai Makoto untuk luka di perutnya (which is soooo bau), Makoto buru-buru menyembunyikan obat tersebut, tapi Shizuru justru menggodanya karena mengira itu adalah obat kuat. :))
Saat hubungan Makoto dan Shizuru semakin dekat, Makoto digosipkan berpacaran dengan Shizuru, Makoto menyangkal namun teman-temannya semakin meledek tanpa disadari ternyata Shizuru ada dibelakang mereka. Shizuru sedih dan menangis di hutan, kecewa dengan sikap Makoto yang tidak membelanya. Semakin sedih saat Makoto membawa Miyuki ke hutan, karena bagi Shizuru, hutan itu adalah tempat rahasia untuk Makoto dan Shizuru.
Shizuru ngambek dan marah kepada Miyuki tapi akhirnya mereka malah berteman gara-gara batu amethyst yang dipakai Miyuki. Makoto heran melihat kedekatan Shizuru dan Miyuki, mengira Shizuru menyembunyikan maksud tertentu, tapi Shizuru malah berkata "i just wanna the person i love, to fall in love, to the person he loves". Eeewwww.........so sweet.....
Suat hari Shizuru kabur dari rumah dan memutuskan tinggal di kampus, namun Makoto menawarinya untuk tinggal di rumahnya, jadilah Shizuru tinggal bersama Makoto. Dari situlah Makoto mengetahui bahwa Shizuru baru saja kehilangan adiknya yang meninggal dunia karena penyakit langka yang diturunkan dari ibunya.
Setelah menemani Miyuki ke acara wedding exhibition sebagai kado ulang tahun, Makoto baru sadar bahwa dia gak tau tanggal ulang tahun Shizuru. Pas ditanyain, Shizuru malah bilang kalo dia mau hadiah ulang tahunnya berupa "kiss", karena dia akan mengangkat tema "lover" untuk kompetisi foto. Setelah Makoto bersedia melakukannya, Shizuru langsung berkata "make it tomorrow!!"
Akhirnya keesokan harinya, di hutan tepatnya di depan danau mereka berciuman. Shizuru sempat bertanya "adakah walau sedikit perasaan cinta dalam ciuman tadi?" yang bikin Makoto absent minded sepanjang hari gara-gara ciuman itu, yang ternyata adalah first kiss bagi keduanya.
Namun setelah kejadian tersebut, Shizuru menghilang. Makoto mencari kemana-mana tapi tidak berhasil menemukan Shizuru. Makoto terus menunggu, berharap Shizuru pulang kerumah, hingga berhari-hari dan Makoto sakit sehingga harus dilarikan kerumah sakit.
2 tahun kemudian, Makoto menerima surat dari Shizuru, dan berbekal surat itu Makoto berangkat ke London untuk menemui Shizuru. Sesampainya di London, ternyata Makoto disambut oleh Miyuki. Miyuki mengatakan bahwa Shizuru sedang ada tugas mendadak di LA dan tidak bisa menemuinya. Sampai akhirnya Makoto mengetahui yang sebenarnya Shizuru telah meninggal dunia karena penyakit langka yang diturunkan gen ibunya. Selama ini Shizuru berusaha untuk tidak tumbuh dewasa karna penyakit itu akan berkembang seiring dengan kedewasaannya. Akan tetapi setelah bertemu dengan Makoto, Shizuru memutuskan untuk menjadi dewasa dan menjalani kehidupannya. Yang lebih menyedihkan yaitu bahwa Shizuru telah menyiapkan sebuah pameran foto dimana disana terdapat foto-foto candid Makoto.
Sediiiihhhhh.............. Tapi emang two tumbs buat film ini. FYI, disini gak ada tokoh antagonisnya lho. Rekomended banget nih film.
Beberapa Quotes dari nih film:
if you kissed me, I might die in happiness. [Shizuru]
I started to love you more than anyone else in the world, you know. [Shizuru]
The only kiss in my lifetime, the one and only love I ever had [Shizuru's writing]
Farwell always arrive before the realization of our feelings. [Shizuru]
Shizuru: Hey Makoto, was there at least a tiny bit of love in that kiss?
Makoto: There was, It wasn’t even close to a tiny bit. You were, my everything.
Good bye, see you again in some other place.. [Shizuru to Makoto]
I just wanna the person i love, to fall in love, to the person he loves [Shizuru]
Langganan:
Postingan (Atom)